KORANMANDALA.COM – Telkom University melalui Centre of Excellence (CoE) Ciptaloka, bekerja sama dengan Research Institute of Sustainable Society dan Fakultas Industri Kreatif, menggelar kegiatan Mind Weave 2025 dengan tema “Menenun Tradisi, Menggugah Inovasi.”
Acara ini menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku UMKM wastra, akademisi, dan masyarakat dalam merajut hubungan antara tradisi dan inovasi di sektor wastra Nusantara.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, 11–12 November 2025, di Gedung Serba Guna Telkom University, menampilkan tiga rangkaian utama: Mind Weave Exhibition, Mind Weave Talks, dan interaction booth.
Lakukan Latihan Perdana Setelah Libur, Igor Tolic Beberkan Situasi Terkini Skuad Persib
Melalui kegiatan tersebut, Telkom University berupaya memperkuat posisi wastra Indonesia sebagai bagian penting dari industri kreatif berkelanjutan, sekaligus memperluas pemahaman publik terhadap nilai sosial, filosofis, dan spiritual di balik kain tradisional Nusantara.
Pameran UMKM dan Interaksi Edukatif
Dalam pameran Mind Weave Exhibition, sebanyak 10 UMKM wastra berpartisipasi menampilkan produk dan narasi visual yang menggambarkan nilai, proses, serta gagasan kreatif di balik karya mereka.
Peserta yang terlibat di antaranya Batik Bintang Abadi, Batik Griya Harapan Difabel, Batik Marin Laweyan Solo, Madana Batik Gallery, Rempah Ekor, Merajut Asa Kita, Gedog Lowo, Batik Kebon Indah, Oemah Batik Lasem, dan Batik Tulis Lasem Seruni Mas.
Selain itu, pengunjung dapat menyaksikan demonstrasi pewarnaan alami dan proses pembuatan batik secara langsung melalui interaction booth yang bersifat edukatif dan interaktif.
Mind Weave Talks: Merangkai Ilmu, Inovasi, dan Keberlanjutan
Sesi Mind Weave Talks menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya, antara lain Prof. Ho Zhao Hua (Fu Jen Catholic University, Taiwan), Dr. Fajar Ciptandi, (Living Lab GedogLowo), Sri Windarti (Batik Kebon Indah Laweyan), dan Dr. Arif Suharson. (KPT-EKRAF).
Para pembicara membahas beragam topik, mulai dari filosofi kain, inovasi material, hingga konsep keberlanjutan dalam industri wastra.
Restorasi Budaya Lewat Inovasi
Prof. Aloysius Adya Pramudita, Dean of Research Digital Health, Social and Wellness Telkom University, menuturkan bahwa Mind Weave 2025 merupakan bentuk inovasi restoratif budaya wastra yang mengintegrasikan pengetahuan tradisional dengan teknologi modern untuk membangun masyarakat berkelanjutan.
“Dari budaya wastra Nusantara kita bisa belajar cara mengolah alam secara bijak untuk memenuhi kebutuhan sandang dalam perspektif jasmani. Kami berharap, ke depan Telkom University dapat mengundang lebih banyak seniman batik dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menjembatani Tradisi dan Masa Depan
Melalui Mind Weave 2025, Telkom University menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi, serta menginspirasi generasi muda agar terus menghargai warisan budaya sambil menatap masa depan industri kreatif Indonesia yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
