KORANMANDALA.COM –Permasalahan sampah masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Garut.
Namun, ada banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk ikut menanggulanginya, mulai dari memilah dan memilih sampah, hingga mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Salah satu cara sederhana yang kini banyak diterapkan adalah mengolah sampah organik dari sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan menjadi eco enzim.
Eco enzim merupakan larutan hasil fermentasi bahan organik seperti kulit buah, sayuran, dan gula, dengan bantuan mikroorganisme. Hasil fermentasi ini menghasilkan cairan serbaguna yang ramah lingkungan.
Larutan eco enzim memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- Sebagai pembersih alami pengganti bahan kimia rumah tangga,
- Pestisida alami untuk tanaman,
- Pupuk organik cair yang menyuburkan tanah,
- Dan penghilang bau tidak sedap di lingkungan sekitar.
- Cara Membuat Eco Enzim
Untuk membuat eco enzim, bahan-bahan yang diperlukan cukup sederhana dan mudah ditemukan di rumah:
- 1 kg kulit buah atau sayuran segar (hindari yang sudah membusuk),
- ½ kg gula merah yang telah dilarutkan,
- 3 liter air bersih,
- Serta toples besar dengan tutup.
Langkah pembuatannya:
- Campurkan kulit buah atau sayuran, gula merah, dan air ke dalam toples.
- Aduk hingga merata, lalu tutup rapat.
- Beri label berisi tanggal pembuatan dan tanggal panen (3 bulan kemudian).
- Biarkan cairan tersebut difermentasi selama tiga bulan.
Setelah proses fermentasi selesai, saring larutannya — dan eco enzim siap digunakan.
Selama 10 hari pertama, proses fermentasi memunculkan gas di dalam toples. Karena itu, penting untuk membuka tutup toples setiap hari selama 3–5 menit agar gas dapat keluar dan tekanan tidak menumpuk. Setelah itu, toples bisa kembali ditutup rapat hingga waktu panen tiba.
Dengan cara sederhana ini, masyarakat tidak hanya mengurangi timbunan sampah dapur, tetapi juga turut menjaga lingkungan. Dari limbah dapur yang kerap dianggap tak berguna, kini bisa lahir produk alami yang memberi manfaat bagi rumah tangga sekaligus bumi.
