Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada akhirnya mengganggu proses pengeluaran limbah melalui urin serta meningkatkan kekentalan darah yang membebani kerja ginjal.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi air sebanyak 2,5 liter per hari bagi wanita dan 3,7 liter per hari bagi pria.
Kebiasaan lain yang turut merusak ginjal adalah duduk terlalu lama.
Persib Bandung Melakukan Latihan Perdana dengan Dihadiri 4 Pemain Asing Baru
Berdasarkan penelitian dari University of Leicester, wanita yang duduk lebih dari delapan jam per hari memiliki risiko 30% lebih tinggi terkena penyakit ginjal kronis daripada mereka yang duduk kurang dari tiga jam.
Risiko ini juga dapat terjadi pada pria, meskipun dalam kadar lebih rendah.
Konsumsi kopi berlebihan, khususnya lebih dari dua cangkir per hari, juga berpotensi membebani ginjal.
Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja ginjal.
Selain itu, kandungan potasium yang tinggi dalam kopi jika mengonsumsinya berlebihan juga berisiko mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh.
Kebiasaan keempat adalah mengonsumsi garam berlebihan.
Garam, atau natrium, berfungsi sebagai penyedap rasa pada makanan, namun jika terlalu banyak kita konsumsi, garam dapat mengganggu fungsi ginjal dalam menyaring darah.
Kelebihan garam dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan mengurangi jumlah urin yang dikeluarkan.
Oleh karena itu, batasi konsumsi garam, sebaiknya tidak lebih dari 6 gram per hari.
Kebiasaan kelima adalah sering mengonsumsi obat anti-nyeri tanpa resep dokter.
Misalnya seperti menggunakan obat-obatan bebas seperti parasetamol dan ibuprofen untuk meredakan sakit kepala atau nyeri tubuh.
Jika terlalu sering mengonsumsinya, dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi menyaring darah.
Batasi penggunaan obat ini dan hanya gunakan sesuai dengan petunjuk dokter.
Kurang tidur juga menjadi kebiasaan yang dapat merusak ginjal.
Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan kondisi tubuh dan organ-organ yang telah bekerja sepanjang hari.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal, terutama bagi mereka yang tidur kurang dari 6 jam per hari.
Merokok adalah kebiasaan buruk lainnya yang dapat mempengaruhi ginjal.
Selain itu, merokok meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah ginjal, yang memperburuk aliran darah ke ginjal, sehingga mempercepat kerusakannya.
Kebiasaan terakhir yang berbahaya bagi ginjal adalah mengonsumsi protein berlebihan.
Walaupun protein penting untuk tubuh, konsumsi protein yang berlebihan dapat memberi beban tambahan pada ginjal untuk memproses hasil metabolisme protein tersebut.
Ini bisa memperburuk kondisi ginjal, terutama pada mereka yang sudah memiliki masalah ginjal.
Pahami kebiasaan-kebiasaan tersebut, berharap bahwa kita dapat lebih bijak dalam menjaga kesehatan ginjal.
Menjaga pola hidup sehat, menghindari kebiasaan buruk, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dapat membantu melindungi ginjal agar tetap berfungsi dengan baik seiring bertambahnya usia.
Itulah pembahasan dari dr. Abdul Hadi tentang sejumlah kebiasaan yang menyebabkan ginjal cepat rusak. ***






