Setiap awal bulan setelah menerima gaji, catat angka saldo dan rasakan apakah kalian merasa tenang atau cemas.
Lanjutkan proses ini secara berkala hingga mendekati akhir bulan.
Saat kalian menemukan titik saldo yang mulai memicu rasa waswas, itulah angka buffer.
Pada bulan kedua dan seterusnya, gunakan angka ini sebagai batas minimum kenyamanan.
Jika saldo mendekati titik tersebut, secara psikologis kalian akan secara otomatis menahan pengeluaran.
Setiap akhir bulan, sebelum menerima penghasilan berikutnya, kosongkan rekening Glassdoor dan pindahkan sisa saldo ke Safe House.
Dana inilah yang nantinya kalian alokasikan untuk dana darurat, investasi, atau sedekah.
Untuk memaksimalkan efisiensi pengeluaran, manfaatkan strategi cashback.
Melalui cara ini, belanja menjadi lebih hemat karena sebagian pengeluaran dapat kalian kembalikan dalam bentuk saldo yang bisa ditabung.
Strategi tambahan seperti memiliki penghasilan tambahan yang langsung masuk ke Safe House, serta membiasakan gaya hidup frugal, akan semakin memperkuat stabilitas keuangan.
Namun yang paling krusial adalah aspek emosional dalam pengelolaan uang.
Kemampuan untuk menahan diri, mengenali emosi sebelum mengambil keputusan finansial, dan menghindari pengeluaran impulsif adalah bentuk kecerdasan emosional yang harus kalian latih.
Akhirnya, ketenangan dalam keuangan tidak hanya soal besar kecilnya angka di rekening, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami, mengelola, dan merespons kondisi keuangan kita secara sadar dan bijak.
Itulah strategi mengelola keuangan pribadi dari Raymond Chin. ***






