Joko juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan komunitas alumni perguruan tinggi.
“Kami menyambut baik inisiatif seperti Hearing Nusantara ini, karena forum seperti ini bukan hanya ruang silaturahmi, tetapi juga wadah bertemunya gagasan, potensi, dan langkah-langkah konkret,” tambahnya.
Ini yang Dipersiapkan Saddil Ramdani Sebelum Latihan Perdana Bersama Persib
Pentingnya Kolaborasi Lintas Angkatan
Dalam pemaparannya, Agung menekankan pentingnya kolaborasi lintas angkatan dan wilayah alumni ITB, dengan menghadirkan tiga inisiatif strategis:
1. Ganesha Tower: Simbol kontribusi kolektif alumni dalam pembangunan fisik dan programatik berbasis inovasi.
2. Ganesha HUB: Platform digital yang mengorkestrasi potensi alumni dari seluruh penjuru nusantara.
3. Engagement Generasi Muda: Program penguatan kapasitas dan daya saing alumni muda untuk menjawab tantangan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, Agung menggarisbawahi bahwa IA-ITB harus mengambil posisi aktif sebagai policy shaper, bukan sekadar policy taker.
Terlibat Langsung Public Strategis
Menurutnya, alumni ITB perlu terlibat langsung dalam perumusan kebijakan publik strategis, mulai dari teknologi hijau, pertahanan nasional, transformasi digital, hingga penanganan ketahanan pangan dan energi.
“Kita perlu menjadi mitra nyata pemerintah. Bukan hanya pengamat, tapi aktor yang terlibat sejak perumusan gagasan hingga eksekusi kebijakan. Terlebih dalam situasi global seperti sekarang, alumni ITB punya tanggung jawab moral dan keilmuan untuk ikut menjaga stabilitas bangsa,” ujarnya.
Tak hanya berbicara dalam ranah konsep, Agung membawa kisah pribadinya sebagai refleksi nyata dari kekuatan komunitas alumni.
Setelah mengalami kebangkrutan pada 2014, ia mengaku ditolong oleh sesama alumni ITB.
“Sejak saat itu saya berikrar untuk mewakafkan waktu dan kemampuan saya bagi almamater dan jaringan alumni,” ucapnya.
