Ketiga, fokus pada pilihan.
Setelah menemukan jurusan yang sesuai passion, penting untuk mengerucutkan pilihan agar usaha persiapan lebih maksimal.
Jangan terlalu banyak memilih jurusan karena hal ini bisa membingungkan dan membuat strategi belajar tidak fokus.
Ia juga dulu hanya berfokus pada satu jurusan, yaitu Manajemen, dan benar-benar totalitas mengejar jurusan tersebut.
Keempat, hindari memilih jurusan hanya karena mengikuti teman.
Memilih jurusan adalah keputusan personal yang akan berdampak pada masa depan.
Mengikuti teman tanpa pertimbangan yang matang hanya akan membuat terjebak di lingkungan yang mungkin tidak sesuai dengan minat kita.
Penting untuk mengambil keputusan berdasarkan pemahaman diri, bukan karena rasa takut tertinggal atau demi kebersamaan semata.
Kelima, pertimbangkan kondisi eksternal.
Selain faktor internal, kondisi eksternal seperti situasi ekonomi keluarga, lokasi kampus, dan dukungan lingkungan juga harus menjadi bahan pertimbangan.
Misalnya, jika ingin kuliah di luar negeri, namun terdapat keterbatasan dana, kita bisa mencari informasi beasiswa sebagai solusi.
Sebagai penutup, meskipun prospek kerja adalah hal penting, jangan sampai kita memilih jurusan hanya karena menjanjikan penghasilan tinggi.
Pilihlah jurusan yang benar-benar sesuai dengan diri kita, agar kelak kita dapat bekerja dengan sepenuh hati dan mampu bersaing secara sehat.
Itulah tips memilih jurusan yang tepat menurut Andika Fadhilah. ***






