Minggu, 28 September 2025 16:19

Pertama, kita bisa memulainya dari hal sederhana seperti tersenyum.

Saat kita menyapa orang lain dengan senyuman yang tulus, ini akan menciptakan interaksi non-verbal yang positif.

Otak manusia memiliki neuron cermin (mirror neurons) yang membuat lawan bicara secara alami meniru ekspresi kita, termasuk tersenyum kembali.

Kedua, beranikan diri untuk memulai percakapan.

Alih-alih hanya menjadi pendengar pasif, cobalah memimpin obrolan, terutama dalam suasana yang nyaman seperti dengan keluarga atau teman dekat.

Berdasarkan panduan dari The Social Skills Guidebook, alih-alih terus berpikir kapan waktu yang tepat untuk berbicara, fokuslah pada alur percakapan dan tanggapi secara spontan.

Ketiga, latih keberanian untuk menyampaikan ketidaksetujuan secara sopan melalui komunikasi asertif.

Dalam interaksi sosial, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar.

Hal terpenting adalah cara kita menyampaikannya harus tetap menghargai perasaan orang lain.

Ini menunjukkan kedewasaan dalam berkomunikasi dan mencerminkan kemampuan kita menjaga hubungan yang sehat.

Mengembangkan keterampilan sosial akan memperluas jaringan, meningkatkan kualitas hubungan personal maupun profesional, serta membantu kita memiliki sistem dukungan emosional yang kuat.

Jadi, jangan remehkan langkah-langkah kecil ini.

Terapkan secara konsisten, dan rasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Itulah pembahasan dari Rama Satya tentang social skills simpel yang penting kita miliki. ***

1 2

Penulis.

Exit mobile version