Setiap manusia Tuhan ciptakan dengan potensi dan keunikan masing-masing.
Namun, potensi itu tidak akan menjadi sesuatu yang bernilai jika tidak kita latih dan kembangkan.
Bakat tidak cukup.
Butuh disiplin, kemauan belajar, dan kerja keras untuk menjadikan hidup sebagai sebuah karya seni yang pantas kita banggakan.
Resmi ! Piala Presiden 2025 Diikuti Oleh 6 Tim, Tak Hanya Persib Bandung Sebagai Wakil Indonesia
Bayangkan jika seorang seniman menyadari bakatnya, tetapi memilih untuk tidak berbuat apa-apa.
Maka saat ia meninggal, bakatnya pun akan terkubur bersama dirinya, tanpa pernah menghasilkan karya yang bisa banyak orang nikmati.
Lihatlah tokoh-tokoh besar seperti Vincent van Gogh, Mozart, hingga musisi Indonesia seperti Glenn Fredly.
Mereka semua mengasah dan memperjuangkan talenta mereka sehingga bahkan setelah mereka tiada, karya mereka tetap hidup dan menginspirasi.
Hal yang sama berlaku untuk kita.
Jika kita menjalani hidup dengan sembarangan, malas, dan tidak memaksimalkan kemampuan yang telah Tuhan berikan, maka hidup kita tidak akan menjadi karya yang bisa banyak orang nikmati, bahkan oleh diri kita sendiri.
Sebaliknya, jika kita hidup dengan kesadaran penuh, membangun karakter, memperbaiki kebiasaan buruk, dan memberi dampak positif bagi orang lain, maka hidup kita akan menjadi karya seni yang indah.
Jangan tunda waktu.
Gunakan setiap hari untuk membentuk hidup yang berarti.
Jadikan hidup kita sebagai masterpiece, karya seni terbaik yang tidak hanya menyenangkan Sang Pencipta, tetapi juga membawa manfaat dan keindahan bagi sesama.
Itulah pembahasan dari Gloria Parinussa tentang seni menjalani hidup, buat menjadi masterpiece. ***






