Dalam dua minggu pertama pasca persalinan, ibu juga berada pada masa yang rentan secara psikologis.
Salah satu kondisi yang umum terjadi adalah baby blues, yakni perubahan suasana hati yang bisa berdampak pada kesehatan fisik, termasuk munculnya sakit kepala, rasa lemas, bahkan potensi berkembangnya depresi.
Dukungan dari pasangan, keluarga, dan lingkungan sekitar menjadi sangat penting untuk membantu ibu melewati masa ini.
Setelah Beberapa Saat Lalu Berpamitan, Pemain Ini Secara Resmi Dilepas Persib
Sakit kepala juga bisa menjadi indikasi adanya masalah medis yang lebih serius, seperti tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memantau tekanan darah secara berkala.
Bila tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan adanya gejala seperti keringat dingin, nadi cepat, dan pusing hebat, segera konsultasikan ke dokter.
Sebagai pertolongan pertama, ibu dapat mengonsumsi paracetamol bila tidak ada kontraindikasi.
Namun, jika sakit kepala dan ada vertigo atau gejala lainnya, obat yang para ibu butuhkan mungkin berbeda.
Hal terpenting adalah memastikan penyebab utama dari sakit kepala tersebut.
Jika sakit berlanjut atau semakin parah meski sudah beristirahat, segera periksakan diri ke dokter.
Terakhir, jangan abaikan kebutuhan nutrisi.
Bagi ibu menyusui, energi yang keluar akan meningkat karena proses menyusui membakar banyak kalori.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan mencukupi kebutuhan cairan setiap hari agar kondisi tubuh tetap prima dan terhindar dari keluhan-keluhan pasca melahirkan, termasuk sakit kepala.
Itulah tips mengatasi sakit kepala pasca melahirkan dari Dokter Keven. ***






