Mulai dari jenis beasiswanya, tahapan seleksinya, hingga contoh motivation letter.
Sayangnya, masih banyak calon pendaftar yang enggan mencari tahu secara mandiri.
Padahal, proses mendapatkan beasiswa menuntut riset yang mendalam dan konsisten, mulai dari informasi negara tujuan, program studi, visa, hingga silabus perkuliahan.
Ciri kedua adalah terlalu lama memulai persiapan, dengan alasan klasik, seperti “sibuk.”
Setiap orang tentu memiliki kesibukannya masing-masing, namun jika benar-benar serius ingin meraih beasiswa, kita harus rela mengorbankan sebagian waktu dan energi.
Moussa Sidibe dan Bojan Hodak: Duet Eks JDT yang Siap Bawa Persib Dominasi Liga 1
Ia sendiri pernah bekerja di tambang dengan jam kerja yang panjang, namun tetap meluangkan waktu di malam hari untuk belajar dan mempersiapkan dokumen beasiswa.
Ciri ketiga adalah kebiasaan menunda.
Banyak orang berpikir akan memulai saat deadline sudah dekat.
Padahal, mempersiapkan beasiswa membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Semakin cepat kita memulai, semakin besar peluang keberhasilannya.
Ciri keempat adalah hanya fokus pada satu beasiswa saja.
Setiap beasiswa memiliki karakteristik dan preferensi kandidat yang berbeda.
Maka dari itu, penting untuk memperluas opsi.
Terakhir, adalah menyerah setelah mengalami kegagalan.
Faktanya, sebagian besar penerima beasiswa mendapatkannya setelah mencoba dua hingga tiga kali.
Gagal bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran.
Ingatlah, usaha terbaik kalian hari ini adalah fondasi keberhasilan kalian di masa depan.
Itulah pembahasan dari Vincent Setiawan tentang ciri mahasiswa yang sulit mendapatkan beasiswa. ***






