Dari satu kali makan saja, sudah ada tiga jenis sumber karbohidrat olahan yang masuk ke tubuh.
Semuanya dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.
Karbohidrat olahan yang rendah serat dan cepat kita cerna ini membuat kadar gula darah meningkat tajam dan kemudian turun dengan cepat, sehingga tubuh menjadi lemas, mudah mengantuk, dan kelelahan.
Kondisi ini juga berkontribusi terhadap resistensi insulin dalam jangka panjang.
Belum lagi, minyak yang digunakan untuk menggoreng sering kali berasal dari minyak kelapa sawit yang telah kita pakai berulang kali, sehingga menambah beban oksidatif dalam tubuh.
Namun, bukan berarti kita tidak boleh menikmati makanan seperti itu.
Penting memahami apa yang kita makan dan mampu mengendalikan frekuensi serta porsinya.
Makanan olahan atau makanan manis sesekali tidak menjadi masalah, asalkan kita konsumsi secara sadar dan dalam batas wajar.
Pemahaman ini penting agar kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam memilih makanan, sehingga tubuh tetap seimbang dan sehat dalam jangka panjang.
Kesimpulannya, edukasi tentang gizi dan pola makan menjadi kunci penting untuk menjaga kesehatan.
Itulah pembahasan dari dr. Zaidul Akbar tentang gizi dan pola makan.
Kita harus mengetahui dan menyadari konsekuensi yang kita konsumsi.
Selain itu, kita dapat menghindari pola makan yang merusak dan menjaga tubuh tetap bugar. ***






