Ketiga, cuka apel membantu menstabilkan kadar gula darah, terutama setelah makan.
Mekanismenya adalah memperlambat pengosongan lambung, sehingga penyerapan glukosa berlangsung lebih lambat.
Namun, perlu kalian catat bahwa cuka apel tidak dapat menurunkan kadar gula darah puasa secara langsung.
Keempat, konsumsi rutin cuka apel dalam takaran 15–30 ml per hari selama 12 minggu telah terbukti menurunkan berat badan, lingkar pinggang, serta lemak visceral, berdasarkan studi dari Jepang.
Kelima, cuka apel berperan dalam meningkatkan pencernaan.
Adanya meningkatkan produksi asam lambung, cuka apel dapat membantu mencerna makanan berat dan mengurangi gejala seperti kembung atau GERD.
Adapun cara konsumsinya dengan melarutkan 1–2 sendok makan cuka apel ke dalam segelas air.
Hindari meminumnya secara langsung karena dapat merusak enamel gigi dan mengiritasi lambung.
Waktu terbaik konsumsi tergantung tujuan, seperti pagi hari untuk mengurangi nafsu makan, atau sebelum makan malam untuk menstabilkan gula darah.
Sebagai catatan, cuka apel dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes dan hipertensi.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin.
Itulah pembahasan dari dr. Ruly Rahadian tentang cuka apel. ***