Walaupun produk terlihat serupa, tetap ada perbedaan yang harus kalian amati, seperti desain, bahan, fitur tambahan, hingga layanan seperti retur atau garansi.
Catat poin-poin unik dari masing-masing produk.
Langkah ketiga, analisis kelebihan dan kekurangan kompetitor.
Mengamati kelebihan bisa dari apa yang mereka tonjolkan, sedangkan kekurangan bisa kalian ketahui dari ulasan bintang satu di marketplace atau komentar jujur di media sosial.
Ini akan memberi wawasan penting untuk meningkatkan produk kalian.
Langkah keempat, analisis harga dan strategi yang kalian gunakan.
Jangan hanya melihat harga akhir, tetapi perhatikan juga apakah mereka menerapkan strategi diskon, harga penetrasi, atau harga premium.
Tentukan kisaran harga mereka dan bandingkan dengan milik kalian.
Langkah kelima, amati strategi konten dan customer journey.
Perhatikan seberapa sering mereka posting, jenis konten seperti foto, video, testimoni, dan lain-lain, serta gaya bahasa pada copywriting.
Selain itu, petakan alur pembelian konsumen dari pertama kali melihat produk hingga akhirnya melakukan pembelian.
Setelah kelima langkah ini selesai, maka telah memiliki data yang bisa kalian jadikan dasar untuk menyusun strategi bisnis.
Analisis kompetitor bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk belajar dan mengidentifikasi peluang agar bisnis kalian bisa tampil lebih unggul.
Lakukan analisis ini setidaknya satu hingga dua kali dalam setahun, agar tetap relevan dengan dinamika pasar.
Jangan lupa, langkah selanjutnya adalah menyusun strategi menggunakan SWOT analysis.
Itulah pembahasan tentang cara analisa kompetitor bisnis UMKM menurut Kelly Patricia. ***