Koran Mandala – Clarin Hayes membahas gejala dan tanda diabetes pada anak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengonfirmasi bahwa kasus diabetes melitus (DM) pada anak di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yakni hingga 70 kali lipat dalam satu dekade terakhir.
Data tahun 2023 menunjukkan angka kejadian yang jauh lebih tinggi daripada tahun 2010, dengan proporsi usia penderita terbanyak berada pada rentang 10–14 tahun.
Menjelang Berakhirnya Musim, Persib Bandung Justru Dilanda Hal Buruk Ini
Fakta ini merupakan alarm penting bagi seluruh orang tua, baik ibu maupun ayah, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
Gaya hidup dan pola makan anak-anak masa kini menjadi faktor krusial dalam mencegah maupun memperburuk kondisi ini.
Kebiasaan mengonsumsi makanan manis berlebihan, makanan olahan.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik sejak dini bisa menjadi penyebab utama diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.
Secara umum, penyebab DM tipe 1 lebih sering menyerang anak-anak oleh kerusakan autoimun pada sel beta pankreas, sehingga tidak mampu memproduksi insulin.
Sementara DM tipe 2, yang dulunya lebih banyak kita temukan pada orang dewasa.
Kasus tersebut kini mulai bergeser ke usia remaja akibat pola makan tinggi gula dan gaya hidup pasif.