Ia takut kecewa atau terlalu sibuk untuk mengevaluasi.

Padahal, jika ia berani bertanya pada dosen atau berdiskusi dengan teman yang lebih paham, mungkin bisa memperbaiki kesalahan lebih awal dan tidak mengulanginya.

Ketiga, ia sering berpikir bahwa selalu bisa mengejar saat tertinggal.

Tapi realitanya, setiap kali ia melewatkan kelas karena kelelahan, perjalanan, atau alasan lain, justru semakin tertinggal.

Alih-alih segera mengejar, ia menunda, berpikir bahwa bisa menyusul di waktu nanti.

Padahal, ketertinggalan yang ia biarkan akan menumpuk justru membentuk efek domino yang membuat kewalahan saat ujian tiba.

Namun, ada juga hal positif dari semester lalu, ia mulai aktif bergabung dalam kelompok belajar.

Ia menemukan teman-teman yang cocok, berbagi strategi belajar, dan saling mendukung.

Perasaan menjadi bagian dari komunitas ini memberi ia semangat baru untuk terus belajar dan berkembang.

Itulah cerita dan kesalahan yang harus kita hindari di dunia perkuliahan dari Zahid Ibrahim. ***

1 2

Penulis.

Leave A Reply

Exit mobile version