Koran Mandala – Sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Heart mengungkapkan bahwa frekuensi, durasi, dan kecepatan berjalan dapat menurunkan risiko munculnya kelainan ritme jantung yang dikenal sebagai aritmia.
Aritmia adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan stroke dan masalah jantung serius lainnya.
Mengutip dari berbagai sumber, berjalan pada kecepatan yang oleh peneliti anggap sebagai “rata-rata,” yaitu tiga hingga empat mil per jam (4 kilometer per jam).
Adzillanie Izzati Bagikan Tips Kulit dan Bibir Sehat ala Korea
Kegiatan tersebut dapat menurunkan risiko aritmia lebih dari sepertiganya.
Berjalan Cepat
Orang-orang yang berjalan dengan cepat, yaitu lebih dari empat mil per jam, memiliki risiko yang lebih kecil.
Para peneliti menganalisis data dari 420.925 peserta yang mencatat kecepatan berjalan mereka lewat kuesioner di UK Biobank, sebuah database biomedis besar.
Hampir 82.000 juga menyediakan informasi dari pelacak aktivitas yang memungkinkan peneliti untuk mengonfirmasi kecepatan mereka.
Selama periode pemantauan 13 tahun, 36.574, atau 9 persen dari peserta yang mengisi data sendiri terdiagnosa mengalami gangguan irama jantung.
Hasil Tes
Sebanyak 23.526 orang terdiagnosa dengan fibrilasi atrium, sedangkan sekitar 19.000 mengalami aritmia berbeda, seperti aritmia ventrikel, yang berasal dari ruang jantung bagian bawah.