Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 1:44
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Edukasi»Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya

Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya

Edukasi Minggu, 2 Februari 2025 9:53 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya
Inilah Kisah Kusni Kasdut, Perampok Legendaris yang Pernah Terlibat dalam Pertempuran 10 November Surabaya

KoranMandala.com -Sebelum peristiwa perampokan Museum Nasional Jakarta pada tahun 1963 yang menjadikannya sosok legendaris, Kusni Kasdut terkenal sebagai seorang pejuang kemerdekaan. Namun, kisah ini jarang diketahui publik. Mayoritas orang hanya mengenal Kusni sebagai seorang penjahat besar yang menakutkan, meskipun ia pernah menempuh pendidikan di sekolah teknik.

Sebagai seorang perampok museum, pembunuh polisi di Semarang, penculik dokter Tionghoa di Surabaya, dan pembunuh miliarder keturunan Arab di Jakarta, Kusni juga terkenal karena beberapa kali berhasil melarikan diri dari penjara. Pada masa penjajahan Jepang, sebelum Indonesia merdeka, Kusni merupakan anggota Heiho, yaitu tentara bentukkan oleh Jepang.

Sebagai anggota tentara di Batalyon Matsumura Malang, ia memperoleh pelatihan intensif dalam berbagai teknik perang, seperti pengoperasian senjata, penyamaran, pertempuran, sabotase, dan gerilya. Pangkat tertingginya adalah Jokotei. Ketika Jepang akhirnya menyerah, Kusni bergabung dengan Barisan Pejuang Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

Pertempuran Surabaya: 5 Tokoh Sejarah yang Menjadi Saksi Bisu Penetapan Hari Pahlawan Nasional 10 November

BKR berdiri hanya empat hari setelah Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan oleh Soekarno dan Hatta. Saat itu, berita kemerdekaan telah lebih dahulu menyebar di kalangan para pejuang, memicu euforia yang meluas. Seruan “merdeka” bergema di berbagai penjuru, termasuk di Malang, tempat di mana Kusni berjuang dan menetap.

“Bung Kusni,” demikian panggilan sesama laskar pejuang kemerdekaan kepadanya. Seorang pria pendiam dengan kulit cerah dan kumis tipis, tubuhnya tidak tinggi, berperawakan kecil, namun penuh tenaga dan ketangguhan. Meskipun tampak sederhana, sorot mata Kusni Kasdut tajam dan penuh keberanian. Solidaritasnya terhadap sesama pejuang sangat tinggi.

Pada masa itu, ia masih dikenal dengan nama Kusni, tanpa tambahan “Kasdut” di belakangnya. Kusni terlibat langsung dalam aksi pelucutan senjata tentara Jepang di Malang, memimpin penyerbuan ke gudang-gudang senjata, merebut amunisi, dan membagi-bagikannya kepada para pejuang. Tak hanya itu, ia juga ikut merebut aset vital yang tak terhindarkan. Tentara Jepang yang morale-nya telah hancur akibat kekalahan perang ditawan, sementara yang melawan terpaksa dilenyapkan.

Menjelang akhir Oktober 1945, Surabaya yang kelak menjadi ibu kota Jawa Timur, tengah bergolak. Inggris dan NICA, dengan tentara Belanda yang ikut campur, berusaha untuk menjajah kembali Indonesia lewat Surabaya. Sejak September 1945, pasukan Inggris sudah memasuki Semarang, dan mendengar kabar itu, semangat Kusni memuncak. Dengan sepucuk bedil thomson rampasan, granat rakitan dari Claket (Malang), serta semangat nasionalisme yang berkobar, Kusni Kasdut berangkat menuju Surabaya.

“Kusni dan rombongan naik kereta api menuju Surabaya. Sejak keberangkatan dari Rampal hingga mendekati kota Malang, suasana semakin memanas,” tulis Parakitri dalam buku Kusni Kasdut.

Meskipun kisah tentang asal-usulnya di Blitar sudah tersebar luas, baik melalui cerita yang dikemukakan oleh ibunya, Kastun, maupun pengakuan Kusni saat diinterogasi oleh aparat kepolisian, kenyataannya tidak sesuai dengan yang diperkirakan banyak orang. Bahkan dalam buku Menerjang Badai Kekuasaan oleh Daniel Dhakidae, menyebutkan bahwa tanggal lahir Kusni sulit dipastikan, dan untuk keperluan resmi, ia mencatatkan tanggal lahirnya sebagai 29 Desember 1929.

Kastun, ibunya yang berjualan pecel di Gang Jangkrik, Wetan Pasar, Malang, mengatakan bahwa Kusni berasal dari Blitar. Namun, Kusni yang merasa curiga terhadap cerita tersebut memutuskan untuk mencari kebenarannya. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan, sehingga memutuskan untuk mengunjungi Desa Jatituri di Blitar. Sayangnya, ia tidak menemukan bukti yang membenarkan cerita ibunya, bahkan merasa kecewa karena nama-nama yang beliau sebutkan tak pernah ada.

Listen to this article

1 2 3 4 5
Sejarah Indonesia
Linda Warliani

Penulis.

BERITA LAINNYA

Tel-U Gandeng Cyberport Hong Kong, Gerbang Startup Indonesia ke Pasar Global Resmi Dibuka

Tel-U Gandeng Cyberport Hong Kong, Gerbang Startup Indonesia ke Pasar Global Resmi Dibuka

Bootcamp Affiliate di Cikondang: 30 Pemuda Didorong Melek Digital dan Siap Raup Penghasilan dari Teknologi

Bootcamp Affiliate di Cikondang: 30 Pemuda Didorong Melek Digital dan Siap Raup Penghasilan dari Teknologi

Di atas motor, ia menghidupkan semangat Kartini: mandiri, kuat, dan tak menyerah, Sabtu 15/11/2025 (Sarah/Koranmandala)

Perempuan Ojol Bernama Kartini: Menyalakan Harapan dari Atas Motor

Edwin Senjaya: DPRD Kota Bandung Tak Mengenal Oposisi, Check and Balance Tetap Berjalan

Golkar Bandung: Pahlawan Nasional Bentuk Pengakuan Jasa Besar Soeharto

Kantor_Tempat_Belajar_Pelatihan_HR

3 Pelatihan Human Resource Terbaik di Indonesia 2025

Praktisi Hukum Fajar Ramadhani Amin, Managing Partner Amin & Partners Law Firm

Kecelakaan Tunggal di Jalan Setiabudi Akibat Jalan Berlubang, Praktisi Hukum: Warga Berhak Laporkan Pemerintah

BERITA TERKINI

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual Dari 25 Ribu Kuota Tersedia

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual, Dari 25 Ribu Kuota yang Disediakan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

cloudflare-down

Cloudflare Down, Gangguan Teknis Terbesar Sejak 2019

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.