KORANMANDALA.COM – Angka stunting di Kabupaten Kuningan saat ini terbilang masih cukup tinggi bahkan naik dari tahun ke tahun.
Karena itulah, Pemerintah Daerah Kuningan terus mengakses bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melibatkan puluhan pimpinan perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan rumah sakit.
Langkah tersebut dilakukan, tiada lain untuk mewujudkan Zero New Stunting atau tidak ada lagi tambahan kasus stunting di Kab.Kuningan.
Dalam keterangannya, Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat di hadapan pimpinan perusahaan mengatakan, Stunting di Kab. Kuningan mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Data menurut E-PPGM per tanggal 1 April 2024 terdata 6.115 Balita Stunting dari total 68.408 balita yang diukur tinggi badannya. Ini berarti Prevalensinya naik menjadi 8,9% dan perlu mendapatkan perhatian bersama” , tegas Iip.
Disebutkan, stunting merupakan salah satu isu strategis di yang perlu mendapat perhatian lebih, selain dari isu kemiskinan, pengangguran dan inflasi.
Dalam hal ini, Iip meminta dukungan perusahaan Swasta untuk memberikan CSR-nya lebih fokus untuk penanganan stunting terlebih dahulu.
Penanganan stunting selama tahun 2024 mencakup 26 Desa di 8 Kecamatan yang memiliki Prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Hal ini menjadi acuan dalam menentukan lokus kegiatan intervensi baik spesifik maupun sensitif, paparnya.
Hal yang harus diperhatikan, menurut Iip, bagaimana mewujudkan kondisi Zero New Stunting dimana adanya intervensi tepat kepada 5 sasaran utama.
“Sasaran utama intervensi langsung untuk mewujudkan tidak ada kasus stunting baru di Kuningan itu adalah kepada Ibu hamil Kurang Energi Kronik, Balita Gizi kurang, Balita berat badan kurang, Balita yang tidak naik berat badannya dan Ibu hamil anemia. Intervensi langsungnya adalah berupa pemberian makanan tambahan sesuai dengan anjuran ilmu kesehatan,” kata Iip. (Hendra purnama) ***