KORANMANDALA.COM Barnaz adjidin dalam tugas sebagai bupati meninjau langsung Rutilahu yang ada di 2 kecamatan di kabupaten Garut.

Kabupaten Garut memiliki wilayah sangat luas yaitu terdiri dari 42 kecamatan.

Salah satu kecamatan yang terhitung sudah maju yakni kecamatan Cikajang. Kecamatan ini terkenal dengan sayurannya dan banyak pelaku usaha pertanian yang berasal dari kecamatan Cikajang. Hasil pertanian kebanyakan dipasarkan ke kota kota besar.

Meski sudah dibilang kecamatan yang sudah maju, namun dibalik itu masih ada warga yang mempunyai nasib kurang beruntung, tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni.

Salah satu warganya yaitu Nurjanah yang memiliki 2 anak kecil dengan penghasilan suaminya yang di bawah UMR. Dengan kondisi seperti itu, sudah bisa dipastikan tingkat ekonominya rendah.

Jangankan untuk memperbaiki rumah tinggal bahkan untuk biaya hidup pun bisa dikatakan minim.

Berkat kesigapan pemerintahan kabupaten Garut juga Dinas Perumahan dan Pemukiman, akhirnya rumah Nurjanah bisa mendapatkan untuk memperbaiki rumah tinggal dari yang tidak layak huni menjadi layak huni.

Pada kunjungan peninjauan rumah tidak layak huni (rutilahu), Pj. bupati berikut dinas terkait mengunjungi juga satu rumah yang berada di kecamatan Garut kota yaitu di desa Sukanegla.

Pada program Rutilahu Dinas perumahan dan pemukiman (Disperkim) menyatakan bahwa pihaknya memiliki anggaran untuk rutilahu ini sebesar 500 juta rupiah untuk 30 unit rumah.

Barnas berharap dengan adanya program Rutilahu ini sedikit demi sedikit kemiskinan di kabupaten dapat terhapuskan.

Barnas juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh kabupaten Garut yaitu jumlah rutilahu sangat tinggi.- *** rida

Sumber:

Editor: Eka Purwanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version