KORANMANDALA.COM – Syekh Maulana Akbar di Kabupaten Kuningan adalah sosok ulama besar penyebar Agama Islam dan pendiri pondok pesantren pertama di Kabupaten Kuningan.
Syekh Maulana Akbar dikenal sebagai tokoh Ulama Besar penyebar Agama Islam dan pendiri Pondok Pesantren pertama di Kabupaten Kuningan. Pondok pesantren yang berada di blok Sidapurna itu didirikan sekitar abad ke 15. Sedangkan nama kampung atau blok Sidapurna memiliki arti sempurna.
Pondok Pesantren yang dipimpin Beliau berkembang pesat, jumlah santri semakin terus bertambah, maka dibuatlah suatu pemukiman bernama Purwawinangun yang mempunyai arti mula-mula dibangun dan pemukiman tersebut sampai sekarang menjadi Kelurahan Purwawinangun.
Syekh Maulana Akbar menikah dengan Nyi Wandasari putra Surayana yaitu seorang putri pejabat kerajaan Kajene dan dari hasil perkawinannya tersebut mempunyai seorang putra bernama Syekh Arif yang ikut serta menyebarkan agama Islam di Kuningan.
Beliau dimakamkan di Astana Gede Kuningan, jarak dari pusat Kota Kuningan menuju Astaga Gede diperkirakan ± 600 meter.
Makam ini kerap dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah, terutama pada hari yang dianggap paling pas untuk berziarah seperti hari Jumat Kliwon, bulan Maulid dan Hari-hari Besar Islam.
Peziarah yang datang ke makan Syekh Maulana Akbar selain rombongan dari pesantren maupun perorangan, para pejabat Kuningan pun dalam moment tertentu hadir ke makam Syekh Maulana Akbar.
Makam keramat ini lokasinya berada di Rt. 02, Rw. 02, Dusun Cipicung Kelurahan/Kecamatan Kuningan, Jawa Barat.
Sementara itu, pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan melalui DPRD menetapkan nama Ulama besar tersebut sebagai nama jalan di Kota Kuningan yakni, Jalan Syekh Maulana Akbar.
Posisi jalan berada di blok sungai Citamba atau dari jalan Siliwangi kearah Barat menuju makam Astana Gede. Sedangkan jarak jalan Syekh Maulana Akbar dari blok Citamba sampai Astana Gede tidak begitu panjang hanya sekitar 500 meter.- *** wawan jr