KORANMANDALA.COM – Pawang harimau bernama Abah Ajid, warga Ciamis, Jawa Barat, diminta bantuan untuk turun ke Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Di kawasan itu, tiga orang sudah menjadi korban harimau belakangan ini.
Abah Ajid sengaja dijemput ke Ciamis. Pawang harimau ini pernah tinggal dekat kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pada tahun 90-an.
Alasan Abah Ajid dipanggil oleh tim pencari harimau lantaran pernah terbukti berhasil menaklukan tiga harimau pada tahun ’90-an di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat. Mukhlis Basri, tokoh masyarakat, mantan bupati dan anggota DPR RI yang meminta Abah Ajid datang dan turun gunung lagi.
BACA JUGA: Harimau Masih Berkeliaran di Hantara, Ciniru dan Subang
“Saya yang memintanya datang. Beliau pernah memangkap harimau dan pernah berantem dengan tiga harimau pada tahun 1990 di kampung saya, Kecamatan Tebu,” kata Mukhlis Basri.
Menurut Mukhlis, tujuan pemanggilan Abah Ajid untuk menaklukan harimau yang sudah memangsa manusia. “Saya minta Beliau untuk ke Suoh, semoga berhasil,” harap Mukhlis Basri.
Selain Abah Ajid, TNBBS juga meminta bantuan sniper dari Taman Safari lengkap dengan senjata bius. Mereka sekarang sudah turun mencari harimau yang telah memasuki pemukiman dan memangsa manusia.
Akibat ulah harimau ini, warga sempat marah dan membakar Kantor PPA Resort Suoh TNBBS Lampung Barat. Selain kantor ludes, 4 sepeda motor dan 1 sepeda motor roda tiga habis terbakar.
BACA JUGA: Inilah 10 Fakta Menarik tentang Kucing yang Perlu Diketahui
25 Polisi
Selain Abah Ajid, Polda Lampung juga membentuk satgas penanganan dan evakuasi harimau pemangsa manusia Kabupaten Lampung Barat. Satgas bertugas memburu harimau sumatera yang menerkam warga di Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Dua tim gabungan yang berjumlah 25 orang untuk memburu harimau sumatera di kawasan TNBBS. Kedua tim ini membagi tugas dan metode untuk memburu harimau sumatera. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, pihaknya sampai saat tengah melakukan perburuan kepada hewan buas tersebut.