KORANMANDALA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengadakan Pekan Panutan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2024 dengan semangat baru untuk mendorong wajib pajak membayar lebih awal. Acara yang berlangsung selama dua hari, 28-29 Februari 2024, di Plaza Balai Kota Bogor ini menjadi sorotan utama bagi para pembayar pajak.
Menyambut acara tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menegaskan pentingnya partisipasi wajib pajak dengan memberikan insentif menarik.
“Hari ini Bapenda Kota Bogor memberikan stimulus, diskon 15 persen bagi wajib pajak yang membayar di bulan Februari, diskon 10 persen yang membayar pajak di bulan Maret dan diskon 5 persen bagi yang membayar di bulan April,” ujar Bima Arya, Rabu 28 Februari 2024.
Lebih lanjut, Bima Arya menyoroti peran aktif aparatur sipil negara (ASN) dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor dari sektor PBB-P2.
“Ada 6.947 ASN di Kota Bogor. Jika semua bisa dimaksimalkan, maka akan berdampak cukup signifikan bagi PAD Kota Bogor dari PBB-P2 yang jumlahnya sekitar 25 persen dari PAD Kota Bogor,” tambahnya.
Dalam menjalankan strategi ini, Bima Arya mendorong Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor untuk berkolaborasi secara lebih intensif dengan para stakeholder.
“Kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, Bima Arya menitipkan agar jajarannya untuk lebih lincah, agresif, all out, proaktif dan lebih kolaboratif bersama dengan para stakeholder,” jelasnya.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah melibatkan Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Akta Tanah (IPAT) dalam pemetaan data wajib pajak.
“Kita juga harus ingat yang paham itu camat, lurah, notaris dan yang tergabung dalam IPAT, data-data yang ada menjadi dasar bagi Pemkot Bogor untuk melakukan penagihan,” tegas Bima Arya.
Upaya Maksimal untuk Penagihan dan Peningkatan Pendapatan