KORANMANADLA.COM – Pasien diduga keracunan massal akibat memakan sate jebred di wilayah Cilawu Kabupaten Garut dan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.
Mereka didominasi dengan ciri-ciri mengalami diare, usai mengonsumsi sate jebred tersebut.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Garut, Asep Surahman, Rabu 11 Oktober 2023.
“Dari jumlah pasien yang dirawat inap maupun rawat jalan 97,6 persen mengalami gejala diare,” kata Asep.
Kini jumlah warga yang diduga keracunan tersebut bertambah, dari semula belasan dan naik jadi 32 orang, kini menjadi 41 korban.
Baca Juga: Gara-Gara Korsleting Listrik, 5 Rumah di Dua Kampung di Garut Ludes Terbakar,
Dari jumlah tersebut, yang berasal dari Kecamatan Cilawu sebanyak 32 orang dan 9 orang dari Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Para pasien itu, mendapatkan pelayanan pengobatan di tiga Tempat, Puskesmas Cilawu, Puskesmas Bojongloa dan Klinik Cihideung.
Menurut Asep, jika epidemiologi menurut umur, pasien dugaan keracunan pangan, dialami oleh kelompok usia 26 hingga 35 tahun sekitar 31,71 persen.
Baca Juga: Pasien Diduga Keracunan Sate Jebred Bertambah Jadi 39 Orang, Biaya Pengobatan Ditanggung Pemkab Garut
Sementara, populasi rentan terdapat pada kelompok lansia sebanyak 2 orang dan balita 3 orang.
“Kondisi terakhir pada 10 Oktober 2023 jam 12.00 WIB, pasien yang berasal dari Kabupaten Garut, 6 orang dirawat inap dan 25 orang rawat jalan observasi,” kata dia.
Kemungkinan, penyebab keracunan jika dihitung dalam attribute rate Dinas Kesehatan Garut, angka tertinggi pada sate jebred tersebut.