KoranMandala.com –Badan Gizi Nasional (BGN) mendorong seluruh mitra pelaksana program gizi di daerah untuk mempercepat pelatihan bagi relawan penjamah makanan, menyusul terbitnya surat edaran Menteri Kesehatan tentang kewajiban memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh Satuan Pelaksana Pemberian Gizi (SPPG).
Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya menyampaikan apresiasinya kepada mitra di Jawa Barat yang telah lebih dulu mengambil inisiatif melakukan pelatihan secara mandiri, tanpa menunggu program resmi dari pusat.
“Kami sangat mengapresiasi mitra-mitra di Jawa Barat, khususnya di Bandung, yang sudah berinisiatif menyelenggarakan pelatihan mandiri bagi relawan penjamah makanan. Langkah ini penting untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menjadi syarat penerbitan SLHS,” ujar Sony di Bandung, Sabtu (4/10/2025).
84 Siswa SMAN 1 Luragung Keracunan, 113 Siswa Lainnya Diduga Terdampak Menu MBG
Menurutnya, surat edaran Kemenkes memberikan waktu maksimal satu bulan bagi seluruh SPPG baik yang sudah beroperasi maupun yang akan beroperasi untuk melengkapi sertifikat tersebut.
Proses penerbitannya hanya memakan waktu maksimal 13 hari jika seluruh syarat terpenuhi.
Sony menegaskan, pelatihan bisa dilakukan secara mandiri oleh mitra asalkan materi dan narasumbernya sesuai standar yang ditetapkan BGN.
Dalam pelatihan di Jawa Barat, terdapat 13 materi yang disampaikan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan, Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia), ICA (International Chef Association), dan lembaga sertifikasi halal WIN.
Selain itu, BGN juga melibatkan para guru sekolah dalam program gizi ini. Mereka bertugas mengawasi penerimaan dan pendistribusian makanan di sekolah, dan akan mendapatkan insentif dari anggaran operasional BGN.
“Guru berperan penting dalam memastikan makanan diterima dan didistribusikan dengan baik di sekolah. Karena itu, mereka juga kami beri pelatihan dan insentif,” jelas Sony.
Saat ini, terdapat sekitar 2.600 SPPG di Jawa Barat. Sony mengakui, jumlah pelatihan terus bertambah seiring meningkatnya kesadaran mitra terhadap pentingnya higienitas makanan bagi anak sekolah.






