KoranMandala.com – Program makan bergizi gratis merupakan program presiden sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas gizi dengan sasaran khusus anak anak sekolah.
Namun setelah berjalan beberapa lama menemui kendala dengan terjadinya keracunan massal,yang terjadi di beberapa provinsi dan provinsi terbanyak adalah Jawa Barat dengan mencapai angka 2200 jiwa, dan di kabupaten Garut mencapai jumlah 659 jiwa.
Menurut Imam Tamamu Taupiq selaku Dewan Pengurus Nasional (DPN) dan Perhimpunan Pendidikan dan Guru (PPG).Garut.menyatakan beberapa keluhan para guru.
” Dengan adanya MBG ini guru guru kerepotan karena harus mengatur MBG seperti dipaksa mencicipi makanan lalu membagikan belum lagi harus memastikan habis,mengumpulkan tempat makan,bahkan sampai mengikat bekas tempat makan MBG tadi,dengan seperti ini sudah jelas jam mengajar pun terganggu,” ucap Imam Tamamu.
“Tidak hanya terganggu jam mengajar saja bahkan pihak sekolah pun terbebani tanggung jawab jika tempat makan hilang,makanan tersisa,dan yang lebih parah jika terjadi keracunan,” lanjutnya.
Dengan terjadinya keracunan massal ini Imam.Attamam menegaskan untuk diberhentikan dan evaluasi ulang.
” Alangkah baiknya program MBG untuk sementara dihentikan secara total diseluruh wilayah Indonesia,dan evaluasi ulang dari seluruh sektor baik itu perijinan,dapurnya,peralatan masaknya,dan perlu pemantau dari beberapa sisi saat beroperional.” Tegas nya
Adapun alasan Kenapa perlu dihentikan menurut Imam Tamamu karena tidak transparan,tidak ada penjelasan,serta tidak adanya sanksi.






