Solusi tak bisa datang dari pemerintah saja, warga mesti jadi bagian aktif. Berikut beberapa langkah inovatif dan partisipatif:
-
Membuat bank sampah mandiri di lingkungan RT/RW agar sampah terkelola dari hulu.
-
Mengedukasi warga tentang memilah sampah (organik, non-organik) agar volume di TPA berkurang.
-
Menggalakkan program volunteer bersih-bersih saluran air sebelum musim hujan tiba.
-
Menggunakan media sosial dan teknologi agar warga cepat memberi laporan titik genangan atau sampah menumpuk.
-
Mendukung penggunaan produk ramah lingkungan agar plastik sekali pakai berkurang.
Dengan sinergi, Bandung bisa menunjukkan bahwa kota kreatif juga bisa bersih dan tahan banjir.
Jalan ke Depan untuk Bandung Tangguh
Untuk menjadikan Bandung kota tangguh, perlu langkah strategis berkelanjutan:
-
Investasi infrastruktur drainase cerdas, seperti talang bawah tanah atau sumur resapan.
-
Integrasi sistem pengelolaan air hujan dan tata ruang untuk memperbanyak ruang terbuka resapan.
-
Penegakan aturan pembuangan sampah dan sanksi tegas terhadap pelanggar.
-
Transparansi data kebersihan dan banjir agar publik bisa ikut memantau dan memberi masukan.
-
Program edukasi lingkungan di sekolah sejak dini agar generasi muda terbiasa peduli.
Kalau semua pihak bekerja bersama baik pemerintah, warga, hingga swasta, Bandung bisa membalikkan stigma “kota langganan banjir dan sampah” menjadi “kota bersih dan tangguh”.
Ulang tahun ke-215 menjadi titik awal transformasi berkelanjutan.*






