Minggu, 28 September 2025 1:00

KoranMandala.com – Suasana Puskesmas Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025) pagi, dipenuhi raut wajah cemas para orang tua.

Di salah satu sudut ruang perawatan, seorang ibu tampak gelisah menemani putranya yang masih terbaring lemah di ranjang.

Putranya, siswa kelas VI sekolah dasar, sejak Senin malam mengeluhkan mual, pusing, hingga sulit tidur usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bawa-bawa Program MBG, Seorang Pria Lakukan Penipuan

“Anak ibu keracunan MBG dari kemarin. Pas malam anak merasa mual, pusing, tidak bisa tidur. Tadi pagi ibu bawa ke sini (Puskesmas Cipongkor),” tutur Diah, sambil menggenggam tangan anaknya yang tampak pucat.

Bagi Diah, peristiwa ini menjadi tamparan pahit. Niat baik pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi bagi siswa justru menimbulkan trauma. Ia hanya bisa berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Ibu berharap tidak ada lagi korban seperti ini. Ke depannya makanan yang disediakan semoga lebih baik, tidak seperti sekarang,” katanya lirih.

Lebih jauh, Diah mengusulkan agar program MBG dievaluasi menyeluruh. Menurutnya, jika kualitas makanan sulit dijaga, lebih baik dialihkan ke bentuk lain.

“Kalau bisa makan jangan dikasih, lebih baik bantuan untuk jajan saja. Itu lebih aman, demi keselamatan semua,” ujarnya.

Kisah Diah hanyalah satu dari ratusan cerita serupa yang bermuara di Puskesmas Cipongkor. Berdasarkan data sementara, sebanyak 346 siswa di Kecamatan Cipongkor mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG sejak Senin (22/9) hingga Selasa (23/9).

1 2

Koranmandala.com

Exit mobile version