Minggu, 21 September 2025 10:12

“Kami menemukan kadar dioxin-furan pada telur ayam di sekitar lokasi pembakaran sampah. Angkanya melampaui batas aman Uni Eropa maupun Indonesia,” ungkap Annisa.

Ayam-ayam tersebut tanpa sadar memakan butiran abu yang tercecer di tanah. Racun meresap ke tubuhnya, berpindah ke telur, lalu berakhir di piring makan manusia. Gambaran ini menunjukkan, polusi insinerator tidak berhenti di udara—ia merembes ke tanah, hewan, hingga kembali ke tubuh warga.

Regulasi Lemah, Publik Jadi Korban

Meski ancamannya nyata, regulasi insinerator di Indonesia masih longgar. Insinerator skala kecil tidak diwajibkan memiliki alat pengendali polusi maupun kontrol suhu.

Padahal, suhu minimal 800°C diperlukan agar pembakaran tidak menghasilkan dioxin dan furan berlebih.

“Karakteristik sampah di Indonesia yang cenderung basah membuat suhu itu sulit tercapai. Akibatnya, pembakaran tidak sempurna dan justru menghasilkan lebih banyak racun,” kata Annisa.

Lebih parah lagi, pengawasan terhadap emisi masih jauh dari memadai. “Saat ini, hanya insinerator skala besar yang wajib memantau emisi dioxin-furan, dan itu pun hanya sekali dalam lima tahun. Jelas, ini sangat tidak melindungi lingkungan maupun kesehatan publik,” tegasnya.

Solusi atau Masalah Baru?

Asap insinerator memang tak selalu berbau menyengat. Ia melayang diam-diam, bercampur dengan udara yang dihirup setiap hari. Namun di balik ketenangan itu, racun bekerja perlahan, menumpuk di tubuh manusia, dan meninggalkan jejak penyakit yang bisa diwariskan ke generasi berikutnya.

“Publik sedang dihadapkan dengan pencemaran yang kasat mata,” ujar Annisa menutup perbincangan dengan nada serius.

Janji insinerator sebagai solusi sampah terlihat sederhana: sampah habis dibakar, masalah selesai. Namun kenyataannya, yang lahir justru masalah baru udara kotor, kesehatan terancam, dan lingkungan yang semakin rapuh.

Pertanyaan kritis pun muncul: apakah kita sedang menyelesaikan persoalan, atau sekadar memindahkan masalah dengan harga yang jauh lebih mahal?

1 2

Koranmandala.com

Leave A Reply

Exit mobile version