KoranMandala.com – Bentrokan antar dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) terjadi di Kawasan Industri Surya Cipta, Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Selasa (16/9/2025) siang. Insiden ini diduga dipicu sengketa lahan yang belum terselesaikan.
Salah satu pihak, ormas Banser, mengaku ditugaskan menjaga lahan yang diklaim milik Kawasan Industri Surya Cipta. Sementara itu, pihak lain yang diduga berasal dari ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menyatakan lahan tersebut merupakan milik perusahaan PT Pindo Deli yang mereka kawal dalam proyek pekerjaan.
Ketegangan sempat memuncak ketika Banser mencoba menghentikan aktivitas pekerjaan di lokasi yang disebut masuk area Surya Cipta. Perselisihan kian panas setelah salah satu anggota Banser didorong. Namun, situasi berhasil terkendali dan tidak berlanjut ke bentrokan fisik yang lebih besar.
Buruh Harian di Karawang Gondol Motor yang Kuncinya Tergantung
Kuasa hukum Kawasan Industri Surya Cipta, Asep Agustian, menyebut sengketa lahan tersebut sudah berlangsung lama dan hingga kini belum ada titik temu.
“Pada 4 September lalu kami sudah diundang pihak desa untuk mediasi. Pertemuan itu juga dihadiri kedua belah pihak perusahaan, aparat TNI-Polri, dan masyarakat. Namun entah mengapa konflik kembali terjadi di luar kendali,” kata Asep saat ditemui di kantornya, Selasa (16/9/2025).
Asep menilai kondisi di lapangan menjadi tidak kondusif karena kurangnya komunikasi antar pihak terkait. Ia berharap kedua perusahaan bisa bertemu langsung agar permasalahan cepat selesai.
“Saya harap bos ke bos perusahaan bertemu, jangan mengedepankan ego masing-masing. Kami ingin menciptakan situasi Karawang yang aman dan damai,” ujarnya.
Ia menegaskan langkah penyelesaian damai harus diambil agar masyarakat tidak menjadi korban dari konflik tersebut.
“Saya tidak berpihak pada siapa pun, tapi saya minta semua pihak bijak menyikapi masalah ini demi kondusivitas Karawang,” tegasnya.
