KoranMandala.com – Sejumlah warga Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap sistem rekrutmen calon tenaga kerja di RSUD Rengasdengklok. Hal itu lantaran proses seleksi dinilai tidak transparan dan kurang memprioritaskan warga lokal.
Padahal, jumlah lulusan di bidang kesehatan di wilayah Rengasdengklok relatif terbatas. Namun, justru mereka tidak banyak terserap dalam penerimaan tenaga kerja rumah sakit tersebut. Warga menilai pihak manajemen RSUD lebih banyak merekrut tenaga kerja dari luar daerah Karawang.
Dari total 375 pemberkasan seleksi penerimaan calon tenaga kerja di RSUD Rengasdengklok, diperkirakan hanya ada 20-30 calon tenaga kerja asal Karawang yang masuk dalam daftar seleksi penerimaan calon pegawai di RSUD Rengasdengklok.
Desember 2025, RSUD Rengasdengklok Siap Layani Warga Karawang Utara!
“Kami kecewa, harusnya ada prioritas untuk warga sekitar, apalagi banyak lulusan kesehatan dari Rengasdengklok yang layak bekerja di rumah sakit ini,” ujar Endang Macan Kumbang, salah seorang kepala desa.
Jika memang pihak RSUD Rengasdengklok tak mau memberikan pernyataan resmi disertai bukti penerimaan tenaga kerja dengan penerimaan tenaga kerja yang memprioritaskan putra Karawang, maka masyarakat Rengasdengklok berencana akan menggelar aksi unjuk rasa di depan RSUD Rengasdengklok.
Masyarakat berharap Bupati Karawang menepati janji politiknya untuk memprioritaskan putra-putri daerah dalam perekrutan tenaga kerja, salah satunya bisa bekerja di RSUD Rengasdengklok.
“Peluang kerja di fasilitas kesehatan pemerintah seharusnya bisa menjadi kesempatan bagi tenaga kesehatan lokal untuk mengabdi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karawang,” pungkasnya.






