KoranMandala.com –Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Kota Bandung menyampaikan duka cita mendalam atas rentetan tragedi yang menimpa masyarakat dalam beberapa waktu terakhir.
Mulai dari pengemudi ojek online, pelajar, hingga mahasiswa menjadi korban kekerasan dan kecelakaan akibat konflik horizontal maupun tindakan aparat di berbagai daerah.
Ketua SEMMI Kota Bandung, Hibban Abdul Hadi, menegaskan bahwa setiap nyawa, tanpa memandang profesi maupun latar belakang, adalah berharga dan wajib dilindungi.
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Perbaiki Fasilitas Publik Rusak Imbas Demo
“Tragedi ini bukan hanya melukai korban dan keluarganya, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial yang seharusnya menjadi fondasi kehidupan berbangsa. Mengapa selalu ada korban dalam membangun demokrasi? Kita bisa berdialog sebagai ruang menghargai hak warga,” ujarnya.
SEMMI dengan tegas mengutuk segala bentuk tindakan yang menghilangkan nyawa secara tidak manusiawi.
Hibban mendesak aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus-kasus yang menelan korban jiwa serta memberikan sanksi tegas kepada pelaku, siapapun dia.
Dalam pernyataan sikap resminya, SEMMI Kota Bandung menyampaikan sembilan poin penting sebagai bentuk kewaspadaan sekaligus strategi menjaga stabilitas bangsa:
-
Perlindungan Warga
Menegaskan bahwa setiap korban, baik dari kalangan mahasiswa, pekerja, maupun masyarakat umum, adalah bagian dari bangsa yang harus dilindungi. -
Dukungan terhadap Tuntutan Rakyat
Mendukung penuh aspirasi rakyat yang disampaikan melalui unjuk rasa damai sebagai wujud demokrasi yang sah dan konstitusional. -
Tuntutan Aksi Nyata
Mendorong pemerintah segera mengimplementasikan kebijakan untuk mengatasi akar persoalan, mulai dari pengentasan kemiskinan, pemerataan pembangunan, hingga penegakan hukum yang adil. -
Kecaman terhadap Kerusuhan
Mengecam segala bentuk kerusuhan, kekerasan, dan anarkisme yang merugikan masyarakat. SEMMI juga mendesak pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen guna mengungkap aktor intelektual di balik aksi kekerasan. -
Deteksi & Kewaspadaan Gerakan
Mengingatkan bahwa aksi massa berpotensi ditunggangi pihak tertentu, khususnya di Bandung dan Jawa Barat yang memiliki kerawanan mobilisasi tinggi. -
Pola Gerakan Tauhid Siyasah
Menjadikan prinsip sami’na wa atho’na sebagai landasan, memperkuat kolaborasi antarorganisasi mahasiswa, serta memastikan energi gerakan tetap konstruktif. -
Langkah Strategis
Membangun basis teritorial, memperkuat ketahanan pangan, mempererat ukhuwah kader, serta melakukan validasi informasi agar tidak mudah terprovokasi. -
Mitigasi & Edukasi Publik
Mengajak masyarakat tetap tenang, tidak mudah termakan hoaks, menjaga gaya komunikasi, serta selalu berkoordinasi dengan aparat demi menjaga kondusivitas. -
Penutup
SEMMI menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas bangsa dan keutuhan negara, tanpa harus mengorbankan hak demokrasi rakyat.
“Dengan menggabungkan analisis intelijen dan strategi berbasis Tauhid Siyasah, kami berharap gerakan mahasiswa tetap aspiratif, terkawal, dan tidak kehilangan arah,” pungkas Hibban.






