KoranMandala.com – Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada Jumat (29/8/2025) tidak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga menghanguskan satu gedung cagar budaya milik MPR RI di kawasan Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa proses pemulihan gedung bersejarah tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan karena statusnya sebagai cagar budaya.
“Ini adalah gedung cagar budaya, jadi perbaikannya akan melibatkan para ahli. Kami akan berkoordinasi dengan Sekretariat MPR RI serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” ujar Farhan.
Menurutnya, keterlibatan tim ahli konservasi sangat penting untuk memastikan pemugaran tetap sesuai kaidah pelestarian. Gedung tersebut, selain memiliki nilai sejarah, juga menjadi bagian penting dari wajah kawasan heritage di pusat Kota Bandung.
Selain gedung cagar budaya, kericuhan juga menyebabkan kerusakan serius pada sejumlah bangunan lain, di antaranya satu bank, satu kantor sekuritas di Jalan Ir. H. Juanda–Sulanjana, Rumah Makan Sambara, serta dua rumah warga di kawasan Gempol.
Di sisi lain, Pemkot Bandung juga bergerak cepat memulihkan fasilitas pendukung, seperti perbaikan traffic light di kawasan Cikapayang yang ikut rusak, serta perbaikan pipa besar PDAM di sekitar Jalan Diponegoro.
Arus listrik dipastikan segera kembali normal, sementara distribusi bahan pokok dan aktivitas perdagangan tetap berjalan aman.
Farhan mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.






