KoranMandala.com – Dosen senior Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Sonny Hersona, mendesak pihak rektorat segera memberikan tunjangan kinerja (tukin) bagi dosen non-Aparatur Sipil Negara (non-ASN). Desakan ini disampaikan Sonny menyusul keresahan yang dirasakan 172 dosen non-ASN di kampus tersebut.
Menurut Sonny, keresahan muncul setelah implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2025 yang hanya memberikan tukin kepada ASN dan pegawai yang diangkat pejabat berwenang.
Akibatnya, para dosen non-ASN tidak memperoleh tunjangan, meski banyak di antaranya telah mengabdi lebih dari 10 hingga 20 tahun.
Dosen Non-ASN Unsika Mengabdi Puluhan Tahun, tapi Tak Kebagian Tukin
“Sejak Januari 2025, ASN di Unsika sudah menerima tukin dengan besaran mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per bulan. Sementara dosen non-ASN tidak mendapatkan apa pun. Wajar jika ini menimbulkan rasa ketidakadilan,” ujar Sonny, Jumat (29/8/2025).
Ia menilai perjuangan dosen non-ASN yang menyuarakan aspirasinya ke publik patut diapresiasi. Pasalnya, beban kerja mereka tidak kalah bahkan kerap lebih berat dibanding ASN.
Lebih jauh, Sonny menekankan pentingnya perhatian pimpinan universitas tidak hanya kepada dosen, tetapi juga seluruh tenaga kependidikan, termasuk staf administrasi dan petugas kebersihan.
“Mahasiswa bisa belajar dengan nyaman karena ada tenaga kebersihan. Staf juga bekerja dari pagi sampai sore melayani dosen dan mahasiswa. Mereka semua adalah aset universitas, bukan beban,” tegasnya.
Sonny berharap Rektor Unsika segera memberikan solusi bijak atas polemik ini. Menurutnya, komunikasi dan empati dari pimpinan sangat dibutuhkan agar keadilan bisa dirasakan seluruh pegawai, baik ASN maupun non-ASN.