Ia juga mendorong agar UMKM lokal lebih banyak dilibatkan dan potensi tiap wilayah didata dalam gelaran bazar murah.
“Saat ini banyak warga yang beralih ke sektor nonformal, termasuk UMKM. Mereka rawan fluktuasi, maka pemerintah kota harus hadir lewat pembinaan, pendampingan, dan inkubasi bisnis,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyebut pasar murah ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, mulai dari ritel, distributor, unsur kewilayahan, hingga pelaku usaha.
“Seperti kata Pak Wakil Wali Kota, di Bandung tidak ada kompetisi, yang ada adalah kolaborasi. Pasar murah ini kami hadirkan untuk memberikan harga terjangkau sekaligus membantu pelaku usaha,” jelasnya.
Gelaran Bazar Murah 2025 di Taman RW 09 Nilem mendapat sambutan antusias warga. Masyarakat tampak berbelanja seperlunya, tanda kepercayaan terhadap kesiapan Kota Bandung dalam menyediakan kebutuhan pokok sekaligus mengangkat potensi UMKM lokal.
