KoranMandala.com –Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama DPRD terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin berkembang dan mampu menjadi penopang perekonomian warga. Salah satu wujud nyata dukungan tersebut tercermin dalam gelaran Bazar Murah 2025 yang digelar di Taman RW 09 Nilem, Kecamatan Lengkong.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyebut bazar murah yang dilaksanakan di 30 kecamatan bukan hanya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, tetapi juga membuka ruang bagi UMKM untuk tumbuh.
“Soal rasa, UMKM Kota Bandung sudah tidak diragukan. Saya pernah bertemu orang Jakarta yang datang ke Bandung hanya untuk makan cireng. Harga cirengnya mungkin Rp15 ribu, tapi ongkos perjalanan mereka jauh lebih mahal. Itu bukti kuliner Bandung punya daya tarik luar biasa,” kata Erwin, sembari menjajal produk UMKM di lokasi bazar, Jumat (22/8/2025).
Bengkel Mobil di Sukajadi Bandung Terbakar, Kerugian Capai Rp100 Juta
Menurutnya, kegiatan Bazar Murah juga menjadi langkah strategis Pemkot untuk menjaga inflasi dan memastikan masyarakat tetap tenang dalam menghadapi harga kebutuhan pokok.
“Alhamdulillah, ini adalah upaya kita menjaga inflasi, menyediakan pangan, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat. UMKM Bandung terbukti punya kualitas dan bisa bersaing,” ujarnya.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan Pemkot Bandung tengah menyiapkan program UMKM 130 Kecamatan sebagai wadah inkubasi bisnis. Tahun ini, program tersebut dimulai di tiga kecamatan dengan target menekan angka pengangguran dari 7,4 persen menjadi 6,4 persen.
“Peserta UMKM akan kita dampingi dengan literasi keuangan, digital marketing, ekonomi kreatif, hingga dukungan permodalan,” tambahnya.
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, turut mengapresiasi langkah Pemkot yang meningkatkan frekuensi bazar murah dari dua kali menjadi empat kali dalam setahun.
“Tadi saya lihat harga beras, telur, hingga daging jauh lebih murah. Manfaatnya jelas, menekan inflasi, menjaga stabilitas harga, dan meringankan pengeluaran warga,” ucap Asep.






