KoranMandala.com –Gempa bumi bermagnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Karawang pada Rabu (20/8/2025) malam meninggalkan jejak kerusakan pada puluhan rumah warga dan fasilitas umum. Meski tak menelan korban jiwa, bencana ini mengingatkan kembali betapa rentannya Karawang terhadap aktivitas tektonik.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh menegaskan pemerintah daerah akan segera turun tangan memperbaiki bangunan yang terdampak, mulai dari sekolah, puskesmas, hingga rumah-rumah warga.
“Insyaallah untuk yang mengalami kerusakan akan segera kami bantu perbaiki. Bangunan rusak seperti sekolah, puskesmas, dan rumah warga akan segera ditangani,” kata Aep usai apel pengambilan sumpah pejabat di Monumen Letkol Suroto Kunto, Karawang Timur, Kamis (21/8/2025).
Laga Kandang Acap Kali Sepi Penonton, Persib Bandung Akan Coba Hal Ini
Aep juga menekankan pentingnya respons cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Ia meminta jajaran terkait tidak bekerja setengah hati.
“Saya minta BPBD jangan santai, langsung ke lokasi. Lakukan mitigasi bencana, karena kita tidak tahu bencana itu akan terjadi lagi atau tidak,” tegasnya.
Berdasarkan data BPBD Karawang, sejumlah wilayah terdampak cukup signifikan, khususnya Kecamatan Tegalwaru, Pangkalan, dan Telukjambe Barat. Di Tegalwaru tercatat 14 rumah rusak, di Pangkalan tiga rumah dan dua fasilitas umum terdampak, sementara di Telukjambe Barat ada tiga rumah rusak.
Kepala BPBD Karawang Usep Supriatna mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan lebih lanjut. “BPBD sudah turun ke lokasi bersama aparat desa, muspika, kepolisian, dan tenaga medis untuk melakukan penanganan awal,” ujarnya.
Meski skala gempa relatif kecil, kerusakan yang terjadi menunjukkan masih adanya tantangan dalam kesiapsiagaan bencana di tingkat lokal. Pemerintah daerah kini dituntut tidak hanya memperbaiki kerusakan, tetapi juga memperkuat sistem mitigasi agar masyarakat lebih siap menghadapi ancaman gempa di masa depan.






