KoranMandala.com – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peristiwa Rengasdengklok, ketika para pemuda mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan usai Jepang menyerah kepada Sekutu.
Peristiwa yang terjadi pada 16 Agustus 1945 itu, menjadi titik krusial lahirnya naskah proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda, Jakarta, yang kemudian dibacakan Bung Karno pada 17 Agustus 1945.
Hal tersebut disampaikan Muzani saat memimpin kunjungan rombongan MPR RI ke rumah pengasingan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Rabu (13/8/2025).
Persib dan Klub Ronaldo Bakal Bentrok di AFC Champions League 2? Tantangan Baru di Asia
“Mudah-mudahan melalui kunjungan ini bisa mengingatkan kembali bahwa Rengasdengklok adalah kota kecil yang menjadi bagian penting dari rangkaian peristiwa 17 Agustus 1945,” ujar Muzani.
Muzani menilai, usia 80 tahun kemerdekaan merupakan pencapaian berharga yang harus disyukuri oleh seluruh bangsa Indonesia. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga Djiauw Kie Siong, pemilik rumah pengasingan Soekarno-Hatta, yang selama ini telah merawat dan melestarikan situs sejarah tersebut.
Selain Muzani, napak tilas ini juga diikuti para Wakil Ketua MPR RI, yakni Hidayat Nur Wahid, Edhie Baskoro Yudhoyono, Bambang Wuryanto, Achmad Muzani Akbar, dan Rusdi Kirana.
Rombongan pimpinan MPR turut didampingi Bupati Karawang Aep Syaeluloh, Wakil Bupati Maslani, serta sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat Karawang.






