KoranMandala.com –Setelah terputus akibat banjir besar pada akhir 2024, Jembatan Citamiang yang menghubungkan Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, dan Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, kini kembali berfungsi. Jembatan ini menjadi akses vital bagi warga untuk pendidikan, layanan kesehatan, dan distribusi hasil pertanian.
Pembangunan ulang jembatan dilakukan melalui kolaborasi antara Bank Raya, Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN, dan Sasaka Indonesia selaku pelaksana teknis.
Pendanaan berasal dari dana zakat yang dikelola YBM BRILiaN, sedangkan pengerjaan di lapangan melibatkan tim Sasaka bersama masyarakat setempat.
Direktur Sasaka Indonesia, Komaludin, menegaskan bahwa jembatan ini bukan hanya sekadar infrastruktur, melainkan sarana yang menghubungkan kehidupan dan harapan.
Gegara Ini Persib Bandung Akan Gunakan Jersey Alternatif Saat Jamu Manila Diggers
“Selama 52 hari, masyarakat bekerja siang dan malam, bergotong royong membangun kembali akses yang hilang. Ini adalah jembatan kolaborasi dan pemberdayaan. Setiap besi, paku, dan tiang berdiri berkat tangan warga yang tidak ingin menyerah,” ujarnya.
Sebelum dibangun kembali, warga harus memutar sejauh 32 kilometer untuk mengakses fasilitas dasar. Kini, dengan hadirnya kembali Jembatan Brilians, jarak tempuh kembali hanya 2–3 kilometer. Dampaknya langsung dirasakan pada kelancaran aktivitas ekonomi, akses pendidikan anak-anak, dan konektivitas sosial antarwilayah.
Komaludin menambahkan, pendekatan pembangunan yang dilakukan Sasaka selalu mengedepankan partisipasi aktif warga.
“Kepercayaan yang diberikan kepada kami menjadi bahan bakar semangat untuk terus menghadirkan jembatan-jembatan kehidupan di pelosok Indonesia,” katanya.
Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dan dana zakat dapat memberikan dampak langsung bagi kehidupan masyarakat.