KoranMandala.com –Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program “angkot pintar” mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kota Bandung Komisi III, Andri Rusmana. Menurutnya, langkah ini menjadi salah satu bentuk nyata pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan kota, khususnya soal transportasi umum.
“Program angkot pintar ini setidaknya langkah nyata dari Pemkot Bandung untuk menyelesaikan berbagai masalah, termasuk angkutan umum. Kita perlu dukung dan wujudkan,” kata Andri.
Ia menilai, Bandung layak menjadi pionir penggunaan teknologi di sektor transportasi, mengingat reputasinya sebagai salah satu kota teknologi di Indonesia, apalagi dengan keberadaan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi simbol kemajuan.
Patricio Matricardi Senang Dengan Kemenangan Perdananya Bersama Persib Bandung
“Sudah seharusnya berbagai macam teknologi dihadirkan. Angkot pintar ini adalah bagian dari upaya menuju Bandung sebagai smart city,” ujar Polisitisi PKS tersebut
Namun, Andri mengingatkan bahwa penerapan angkot pintar berpotensi menimbulkan kendala bagi sebagian masyarakat.
Program ini kemungkinan besar akan lebih mudah diakses oleh anak muda dan warga yang memiliki ponsel pintar, sedangkan kelompok lanjut usia, warga dari luar kota, atau masyarakat yang tidak memiliki gawai bisa kesulitan.
“Jangan sampai ada penumpang yang bingung atau kesulitan. Harus ada petugas di setiap halte yang siap memandu. Sopir pun bisa dilatih untuk menjadi pelayan yang ramah dan mengedukasi penumpang soal cara penggunaan aplikasi,” tegasnya.
Andri juga menekankan pentingnya sosialisasi yang merata sebelum program ini benar-benar berjalan. Ia bahkan menyarankan agar Pemkot memberi masa uji coba gratis selama 6–12 bulan.
“Gunanya untuk menguji sistem, memperbaiki kekurangan, dan mengantisipasi kendala. Jangan sampai penumpang sudah bayar, tapi kecewa karena tak ada perbedaan dengan angkot lama,” katanya.
Rencana peluncuran angkot pintar ini disebut-sebut sebagai bagian dari strategi Pemkot Bandung mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan kualitas transportasi publik.






