KoranMandala.com –Lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung memasuki level mengkhawatirkan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat, sepanjang Januari hingga Juni 2025, terdapat 1.653 kasus DBD menjadikan Kota Bandung sebagai daerah dengan jumlah penderita tertinggi di Provinsi Jawa Barat.
Plt Kepala Dinkes Kota Bandung, Sony Adam, mengakui tingginya angka tersebut menjadi sorotan serius. Ia menyebut, posisi Bandung yang konsisten di puncak daftar kasus DBD tingkat provinsi bahkan membuat pemerintah pusat memasukkan kota ini sebagai target utama penerapan program Wolbachia.
“Di mata nasional, Kota Bandung itu tertinggi angka DBD-nya. Karena itu, program Wolbachia digulirkan di sini,” ujar Sony.
Persib vs Semen Padang, Sujana : Maung Bandung Wajib Waspadai Motivasi Berlipat Lawan
Sony menambahkan, tingginya angka kematian akibat DBD turut memicu keresahan warga. Terutama ketika kasus menimpa anak-anak, yang kerap memunculkan kepanikan di lingkungan keluarga.
Untuk menekan angka kasus, Pemkot Bandung terus memperluas wilayah penerapan metode Wolbachia—yakni pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia untuk mencegah penularan virus. Hingga saat ini, program tersebut sudah berjalan di tujuh kecamatan, termasuk Ujungberung dan Kiaracondong.
“Nyamuk yang dilepas dipantau secara ketat oleh peneliti, tidak dibiarkan begitu saja,” tegas Sony.***






