KoranMandala.com – Upaya menjaga ketahanan pangan di Kota Bandung terus diperkuat melalui sinergi antara pemerintah daerah, lembaga distribusi pangan, dan koperasi rakyat.
Salah satu fokus utamanya adalah memastikan ketersediaan dan distribusi beras tetap stabil di tengah isu dugaan beras oplosan yang sempat meresahkan masyarakat.
Pemerintah kota bersama unsur legislatif dan Forkopimda melakukan monitoring menyeluruh terhadap rantai distribusi beras di Kota Bandung.
Prediksi susunan pemain Persib Bandung vs Western Sydney Wanderers Dalam Laga Puncak Pesta Biru.
Peninjauan dilakukan di berbagai titik strategis seperti Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, Yogya Sunda, Mal Bandung Indah Plaza, dan Gudang BULOG di Cisaranten.
Hasilnya, Kota Bandung dinyatakan dalam kondisi aman terkait stok beras, terutama jenis medium dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Stok ini diperkirakan mencukupi hingga enam bulan ke depan.
“Distribusi dan ketersediaan beras terpantau lancar, termasuk untuk non-SPHP. Ini menandakan sistem distribusi berjalan baik,” ujar H. Toni Wijaya, Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung yang turut serta dalam peninjauan lapangan.
Tak hanya itu, langkah cepat juga dilakukan untuk merespons isu beras oplosan. Dugaan yang sempat mencuat beberapa waktu lalu langsung ditanggapi serius oleh dinas terkait dengan penarikan produk dari pasaran.
“Respons cepat dari Pemkot Bandung harus diapresiasi. Ini penting untuk meredam kepanikan dan menjaga kepercayaan publik terhadap keamanan pangan,” tambah Toni.
Untuk memastikan kelancaran ke depan, Toni menegaskan pentingnya pengawasan berkelanjutan oleh organisasi perangkat daerah seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), serta Dinas Koperasi dan UMKM.