“Kami siap bantu pembebasan lahan jika diperlukan. Kalau memang ada kendala, Pemkab Bandung akan menggunakan APBD untuk mendukung percepatan,” ujar Dadang.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa persoalan lahan pun bisa menjadi hambatan tambahan. Jika tidak ditangani cepat, maka proyek ini terancam molor lebih lama, memperpanjang penderitaan pengguna jalan yang setiap hari harus melewati titik rawan tersebut.
Jembatan Dayeuhkolot merupakan akses penting yang menghubungkan kawasan selatan Kabupaten Bandung, termasuk jalur vital antara Dayeuhkolot dan Banjaran. Namun selama bertahun-tahun, jembatan ini nyaris dibiarkan dalam kondisi rawan retak, padat, dan menjadi biang kemacetan.
Masyarakat mempertanyakan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam merespons kebutuhan infrastruktur dasar yang menyangkut keselamatan publik. Sementara dana besar sudah dialokasikan, proses fisik yang berjalan lambat menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya proyek mangkrak atau pemborosan anggaran.
Pemerintah diminta tidak hanya mengimbau warga untuk bersabar, tetapi juga lebih transparan dalam pelaporan progres, menyiapkan mitigasi dampak sosial, serta memastikan akuntabilitas penggunaan dana publik.
