KoranMandala.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menghabiskan miliaran rupiah dalam empat tahun terakhir untuk proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL) melalui program “Bandung Caang”. Namun, ambisi mewujudkan kota yang terang benderang masih diragukan dan belum merata.
Pemkot menargetkan 4.000 titik PJL dan 500 titik PJU dengan anggaran Rp54 miliar, serta proyek investasi ambisius senilai Rp426,8 miliar melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk 21.067 titik PJU baru dan pemeliharaan 60.000 titik eksis.
Namun, dengan anggaran yang besar, warga justru menganggap proyek ini tidak merata. Di Kawasan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi salah satu titik keluhan warga.
Musim Baru Semakin Dekat, Adam Przybek Kian Optimistis Dengan Kualitas Persib
“Malam hari di sini gelap cuma terdapat 5 penerangan lampu jalan dan itupun ada yang redup cuma 3 dan 2 nya mati,” keluh Suryani (49) pemilik warung di Terminal Ledeng, Jum’at (1/8/2025).
Keluhan serupa juga dialami oleh Adit (21), mahasiswa asal luar kota yang sedang menempuh pendidikan di UPI dan tinggal indekos di Jalan Sersan Bajuri. Ia mengaku waswas setiap kali pulang malam karena minimnya penerangan di sepanjang jalan.
“Kalau malam gelap banget, ditambah jalan menanjak, belok-belok dan banyak kendaraan besar lewat. Bahaya kalau ada apa apa,” ungkapnya.
“Dari mulai maghrib sampai isya memang terang karena itupun dibantu oleh lampu-lampu kendaraan yang melintas, lewat jam setengah 8 malam gelap. Malah nantinya jadi sasaran para begal,” tambah Adit.
Sayangnya, dengan anggaran yang besar itu, warga merasa penerangan jalan masih tidak merata, hanya ber-fokus pada di pusat kota. Warga berharap Pemkot Bandung dalam mewujudkan program Bandung Caang benar-benar terasa manfaatnya di seluruh wilayah kota dan memperhatikan kawasan padat peduduk seperti kawasan kampus.