Minggu, 21 September 2025 13:21

KoranMandala.com – Krisis infrastruktur pendidikan masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Karawang. Salah satu potret nyata kondisi tersebut terlihat di SDN Tamelang 2, Kampung Wanasari, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari. Sekolah ini nyaris roboh dan hanya memiliki satu toilet yang masih bisa digunakan.

Bangunan rusak parah, atap nyaris ambruk, dan minimnya fasilitas sanitasi menjadi penghalang utama dalam proses belajar mengajar. Kepala SDN Tamelang 2, Hasan Taofik, mengungkapkan bahwa kondisi sekolah membahayakan keselamatan siswa dan guru.

“Saya sudah dua tahun bertugas dan sejak awal langsung mengajukan permohonan perbaikan ke Dinas Pendidikan Karawang. Tapi hingga hari ini belum ada tanggapan,” kata Hasan saat ditemui pada Selasa, 29 Juli 2025.

Pertama Kali Bermain di Indonesia, Ini Alasan Frans Putros Terima Pinangan Persib Bandung

Dari dua toilet yang tersedia, hanya satu unit yang berfungsi. Selain itu, salah satu bagian atap sekolah sempat roboh, beruntung tidak menimbulkan korban karena terjadi di luar jam pelajaran.

Jumlah Siswa Minim, Akses Jalan Jadi Kendala
Saat ini, SDN Tamelang 2 hanya memiliki 87 siswa dari kelas 1 hingga 6. Setiap jenjang hanya memiliki satu kelas, tanpa kelas paralel. Menurut guru kelas 6, Lilis, jumlah siswa terbagi sebagai berikut: kelas 1 (15), kelas 2 (12), kelas 3 (18), kelas 4 (16), kelas 5 (5), dan kelas 6 (21 siswa).

Minimnya siswa disebabkan oleh akses jalan yang sulit dijangkau. Jalan pintas hanya bisa dilewati pejalan kaki, sementara kendaraan harus memutar jauh. Hal ini menjadi kendala bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya.

“Kondisi jalan sangat menyulitkan. Banyak orang tua akhirnya memilih sekolah lain yang lebih mudah diakses,” jelas Hasan.

Harapan Besar dari Bantuan Swasta
Meski kurang perhatian dari pemerintah, dukungan masyarakat dan sektor swasta membuat sekolah ini tetap bertahan. Salah satu perusahaan di sekitar sekolah telah membantu dengan pemasangan jet pump, pemberian komputer ANBK, hingga penghijauan lingkungan sekolah.

Organisasi sosial Sahabat Kemanusiaan juga turut memberi perhatian melalui program sepatu gratis bagi siswa, yang sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu.

1 2

Kontributor

Comments are closed.

Exit mobile version