KoranMandala.com –Ketertarikan negara-negara Eropa terhadap potensi Jawa Barat kembali terbukti. Gedung Sate menjadi tuan rumah kunjungan kehormatan Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Barbara Szymandwska, bersama delegasi dari empat perusahaan kereta api dan teknologi terkemuka Polandia.
Fokus mereka: menjajaki kerja sama strategis di bidang transportasi, energi terbarukan, hingga pendidikan vokasi.
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyambut langsung rombongan tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Erwan menekankan bahwa Jabar kini berada dalam jalur transformasi besar, terutama di sektor transportasi publik.
“Jawa Barat saat ini tengah serius membangun infrastruktur perkeretaapian dan modernisasi sistem transportasi. Kunjungan ini sangat relevan,” kata Erwan, menyambut para direktur perusahaan Pesa, Medcom, Ascorail, dan Ster nama-nama besar dalam industri transportasi Eropa.
Kembali ke Bandung, Persib Tancap Gas Lanjutkan Persiapan Jelang Lawan Western Sydney Wanderers
Polandia, yang dikenal sebagai pionir dalam pengembangan teknologi kereta tanpa emisi dan sistem persinyalan mutakhir, dinilai bisa menjadi mitra strategis. Terlebih, keberadaan Kereta Cepat Jakarta–Bandung dan rencana perluasan MRT menjadi bukti bahwa Indonesia, khususnya Jabar, sedang menuju sistem transportasi masa depan.
Bukan hanya soal rel dan lokomotif, kunjungan ini juga membuka pembicaraan soal kolaborasi energi hijau. Erwan mencontohkan proyek pengolahan sampah regional Legok Nangka sebagai wujud keseriusan Jabar dalam transisi menuju energi bersih.
“Polandia memiliki kapabilitas di bidang ekosistem baterai kendaraan listrik, energi angin lepas pantai, dan bahkan nuklir. Kami melihat peluang sinergi besar untuk membangun teknologi energi masa depan bersama,” ucapnya.
Menurut Erwan, kolaborasi dengan Polandia tak hanya akan mempercepat transisi energi di Jabar, tapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta investasi hijau global.
Investasi SDM Lewat Pendidikan dan Pertukaran Budaya
Di luar sektor industri dan infrastruktur, perhatian juga diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia. Pemerintah Provinsi Jabar membuka peluang kerja sama pendidikan, termasuk perluasan program beasiswa Ignise dan Lukase Bridge yang telah dimanfaatkan sejumlah mahasiswa Indonesia.
“Kami ingin mendorong kerja sama antaruniversitas, serta pengembangan pendidikan vokasi yang menjawab kebutuhan industri di Jabar,” tegas Erwan.






