Khusus pada program MBG, Isyana mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut kini menyasar kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, serta balita non-PAUD. Program ini dikoordinasikan langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Dukbangga, serta didistribusikan oleh petugas lini lapangan dari BKKBN.
“Para penyuluh KB akan memainkan peran kunci dalam memastikan distribusi MBG tepat sasaran, terutama pada masa krusial 1.000 hari pertama kehidupan,” jelasnya.
Stunting di Bawah 20 Persen
Dalam paparannya, Isyana menyebut penurunan prevalensi stunting nasional menjadi 19,8 persen sebagai salah satu bukti bahwa program pemerintah saat ini berada di jalur yang tepat (on the right track). Ia mengapresiasi kerja keras seluruh penyuluh KB dalam mengawal tugas besar yang dimandatkan lewat Perpres No. 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Ini pertama kalinya angka stunting kita tembus di bawah 20 persen. Ini kerja keras kita semua, terutama para penyuluh KB di lapangan,” ujarnya.
Kolaborasi Kabinet Merah Putih
Isyana juga menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif lintas kementerian. Menurutnya, keberhasilan program-program seperti MBG maupun pengecekan kesehatan gratis, sekolah rakyat, dan program perumahan, tak lepas dari sinergi antar-lembaga dalam Kabinet Merah Putih.
“Saya melihat program-program Presiden Prabowo Subianto sudah begitu lengkap dan terintegrasi. Dan yang lebih penting, semua kementerian bekerja secara kolaboratif. Kita semua di pemerintahan ini solid, dan bergerak bersama demi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.






