Guna memastikan kelancaran kegiatan, panitia menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pengamanan dan pengaturan arus masuk-keluar pengunjung.
Warga mulai memadati kawasan sekitar pendopo sejak pukul 11.00 WIB. Panitia memberlakukan sistem masuk bertahap untuk mencegah penumpukan massa. Setiap 100 orang yang masuk, pintu akan ditutup sementara hingga kelompok tersebut keluar, baru dibuka kembali untuk kelompok berikutnya.
Sebelum pintu masuk dibuka, panitia juga memberikan imbauan agar masyarakat tertib dan mengikuti arahan petugas.
“Kami ingin semua berjalan aman dan lancar. Karena itu kami atur dengan sistem bertahap agar tidak berdesakan,” ujar salah satu koordinator lapangan.
Dengan semangat gotong royong, nuansa budaya yang kental, dan dukungan lintas kabupaten, pesta rakyat ini diharapkan tak hanya menjadi perayaan pernikahan, tetapi juga menjadi panggung kolaborasi dan kebanggaan warga Jawa Barat. ***






