Minggu, 21 September 2025 15:03

Koran Mandala – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan pentingnya pembinaan karakter dan pengendalian diri dalam dunia bela diri. Hal ini disampaikannya usai membuka ajang First Strike Kickboxing Bandung Open Championship Se-Jawa Barat 2025 yang digelar di GOR KONI Kota Bandung, Sabtu (12/7/2025).

Penegasan tersebut merespons kekhawatiran masyarakat terhadap penyalahgunaan ilmu bela diri di luar arena, seperti dalam aksi kekerasan jalanan dan tawuran antarkelompok.

“Dalam setiap persoalan, pasti ada oknum. Karena itu, perlu pembinaan sejak dini, baik dari orang tua maupun para pelatih. Bela diri tidak boleh digunakan sembarangan,” kata Erwin kepada wartawan.

Pertama Kali Bermain di Klub Sebesar Persib, Ini Target Patricio Matricardi

Ia mencontohkan kasus kekerasan yang sempat terjadi di kawasan kampus ITENAS, Bandung, yang melibatkan empat pemuda dari perguruan silat PSHT. Menurutnya, peristiwa itu menjadi pengingat bahwa pembinaan mental tidak kalah penting dibanding latihan fisik.

“Ilmu bela diri sejatinya membentuk pribadi yang tenang dan mampu mengendalikan emosi. Mereka yang benar-benar menguasai bela diri justru tidak akan menggunakan kekuatannya sembarangan,” ujarnya.

Erwin menambahkan, fase awal dalam mempelajari bela diri kerap menjadi masa rawan karena muncul keinginan untuk memamerkan kemampuan.

“Orang yang sudah tinggi ilmunya biasanya lebih tenang. Justru yang baru belajar, seperti pemegang sabuk putih, kuning, dan biru, perlu mendapat perhatian lebih,” jelasnya.

Sebagai langkah preventif, Pemerintah Kota Bandung berencana mendorong pembinaan bela diri sejak usia sekolah. Program ini akan menyasar pelajar tingkat SD dan SMP, dengan pencak silat sebagai salah satu pilihan utama karena merupakan bagian dari budaya Sunda.

“Kami akan mulai dari SMP, bisa silat, taekwondo, kickboxing, atau lainnya sesuai minat anak. Yang penting diarahkan ke jalur yang positif,” kata Erwin.

1 2

Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

Comments are closed.

Exit mobile version