Minggu, 21 September 2025 13:42

Ia juga menegaskan pentingnya membangun sistem digital yang mampu memantau pola pergerakan kendaraan secara real-time.

“Kalau bisa bertemu dengan TomTom, saya terbuka untuk kerja sama. Kita bisa kolaborasi antara Pemkot Bandung dengan lembaga tersebut untuk mengurangi kemacetan. Siapa tahu, ini bisa menjadi bagian dari sistem digital, bahkan big data dan blockchain,” katanya.

Saat ini, Pemkot Bandung tengah mempersiapkan pembangunan sistem transportasi umum berbasis Bus Rapid Transit (BRT). Farhan mengakui, pembangunan infrastruktur ini akan berdampak pada kemacetan dalam jangka pendek.

“Kita akan memulai pembangunan BRT yang kemungkinan akan membuat Bandung macet dalam dua tahun ke depan. Tapi ini investasi jangka panjang untuk perbaikan transportasi,” ujar Farhan.

Ia menegaskan, Kota Bandung harus lebih terbuka terhadap kerja sama teknologi berbasis data demi meningkatkan kualitas hidup warganya.

“Sudah saatnya Kota Bandung terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama, terutama yang berbasis teknologi digital untuk mengatasi kemacetan,” tegasnya.

Jika kerja sama dengan lembaga seperti TomTom benar-benar terwujud, Bandung berpotensi menjadi percontohan kota berbasis data dalam pengelolaan transportasi. Namun, upaya ini tentu harus dibarengi dengan tindakan konkret dan perbaikan infrastruktur secara menyeluruh.(M. Sandy)

1 2

Koranmandala.com

Comments are closed.

Exit mobile version