Koran Mandala –Wali Kota Bandung, Muhamad Farhan, akhirnya angkat bicara terkait kisruh yang terus terjadi di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo).
Farhan mengaku gerah dengan konflik berkepanjangan antara manajemen lama dan manajemen baru di Bandung Zoo, yang hingga kini belum juga menemukan titik akhir.
Farhan secara tegas meminta kedua belah pihak berhenti saling bertikai. Ia menegaskan, pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) sudah turun tangan, namun konflik internal itu terus berlanjut.
Ini Ungkapan Pertama Patricio Matricardi Setelah Bergabung Persib Bandung
“saya menghimbau pada manajemen jangan berantem. Ini lama-lama kita cape juga ngurusnya, berantem terus pihak internalnya,” kata Farhan.
Kata Dia, pihak pemerintah sudah membantu secara maksimal, namun yang menjadi persoalannya adalah pihak internal mereka.
“Ini kan pihak APH sudah turun, pemerintah sudah turun, kurang apa lagi untuk mengurus Bandung Zoo?, Pemerintah itu sudah berbaik hati. Tanahnya saja punya pemerintah, enggak pernah bayar sewa, enggak pernah bagi hasil. Enggak ada pemasukan ke pemerintah. Paling cuma pajak hiburan, itu pun kecil, tidak bisa disamakan dengan pajak karaoke, ini mah pajak hiburan edukatif kecil sekali. Kurang apa kita?”” kata Farhan dengan nada bertanya.
Farhan menegaskan, jika sampai Bandung Zoo ditutup, pihak yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah para pengelola, baik dari manajemen lama maupun baru. Ia menilai pemerintah tidak bisa terus diseret-seret dalam urusan ini.
“Ya itu mah tanggung jawab mereka dong sebagai pengelola. Jangan terus dijadikan tanggung jawab pada pemerintah.” tegasnya.
Bahkan, Farhan mengancam akan meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meninjau ulang izin konservasi yang dimiliki Bandung Zoo.
“Kalau memang begini terus, saya bukan tidak mungkin akan segera meminta Kementerian Kehutanan meninjau ulang pemberian izin konservasi di situ, kepada pengelola Kebun Binatang Bandung,” tegas Farhan.